Kantor berita Mehr dan Fars melaporkan, latihan perang yang dimulai hari Selasa (8/7) pagi bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan pasukan di medan pertempuran, menyusul ancaman serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran oleh AS dan Israel.
Iran menyatakan akan merespon dengan keras setiap serangan ke negaranya. Akhir Juni kemarin, Komandan IRGC menegaskan bahwa Iran akan memblokade Selat Hormuz jika terjadi serangan. Selay Hormuz merupakan selat paling ramai dan penting dalam lalu lintas kapal-kapal pengangkut minyak ke seluruh dunia.
Selain menggelar latihan perang, Iran juga mulai mempersenjatai pasukan artileri IRGC dengan senjata yang disebut sebagai senjata-senjata dan bom-bom pintar. Komandan sistem misil IRGC Brigadir Jenderal Mahmud Chaharbaghi mengatakan, senjata-senjata itu akan digunakan untuk melindungi wilayah teritorial Iran.
"Roket jarak jauh Fajar 3 dan Fajar 5 bersama dengan roket-roket Zalzal yang mampu menempuh jarak 150 kilometer adalah persenjataan yang siap dikerahkan IRGC, " Brigadir Jenderal Chaharbaghi.
Ia menambahkan, Iran saat ini juga sudah mampu memproduksi jenis senjata pintar lainnya yang bisa menghantam target bergerak yang sangat kecil. Pasukan artileri IRGC di seluruh Iran, kata Jenderal Chaharbaghi, sudah dilengkapi persenjataan kanon jenis 130, 150, DC122 dan roket-roket Katyusha.
Jenderal Chaharbaghi bersumpah, pasukan IRGC akan merespon setiap serangan ke Iran dengan kekuatan senjata-senjatanya.Sumber
Tiada ulasan:
Catat Ulasan