Halaman

Isnin, 7 April 2008

Cinta Remaja (Bahagian 8)

Menjaga Pandangan Mata

Surat an Nur ayat 30: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Surat an Nur ayat 31 pula: "Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

Ternyata, untuk menjaga kesucian diri, bagi seluruh kaum muslimin dan muslimat, terutama yang belum berkahwin, salah satu sarana yang wajib diamalkan ialah menjaga pandangan mata, jangan sampai bertentang mata antara lain jantina atau memandang lain jantina dengan nafsu al hawa atau juga memandang perilaku maksiat. Mata sesungguhnya sangat besar peranannya dalam menghindar maksiat dan menjaga kesucian diri, kerana mata adalah deria yang menerima input. Sedang input adalah modal yang akan diproses oleh hati dan menghasilkan output ie tindak laku manusia. Inputlah yang menjadi pencadang output. Baik input, maka insyaAllah baiklah output, sedang buruknya input menghasilkan output yang buruk. Maka sebab itulah amat penting untuk menjaga pandangan mata dan mengawalnya agar tidak terterima atau sengaja menerima input yang negatif yang bakal menghasilkan output perilaku yang negatif dan berdosa pula.

Tiada ulasan: