Halaman

Khamis, 3 April 2008

Ikhwanul Muslimin Bentrok dengan Polisi Mesir, 11 Orang Luka-Luka

Para pendukung Ikhwanul Muslimin terlibat bentrok dengan aparat kepolisian Mesir, dalam aksi demonstrasi di depan gedung pengadilan Damanhour, Beheira, Selasa (2/4). Polisi menggunakan tongkat pemukul, gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan sekitar 3.000 pengunjuk rasa. Akibat bentrokan itu, 11 anggota Ikhwanul Muslimin dilaporkan mengalami luka-luka.

Para pendukung Ikhawanul Muslimin di seluruh penjuru Mesir, hari ini secara serentak melakukan aksi unjuk rasa memprotes tindakan pemerintah Negeri Piramida yang berusaha menghalang-halangi keikutsertaan organisasi Ikhawanul Muslimin dalam pemilu lokal yang akan digelar 8 April mendatang.

Selain di Beheira, aksi unjuk rasa juga berlangsung di provinsi Gharbia, Alexandria, Ismailia, Sharkia dan Sohag melibatkan sekitar 5.000 anggota Ikhawanul Muslimin. Sumber-sumber keamanan Mesir mengungkapkan, dalam unjuk rasa di kota Tanta, Gharbia, seorang polisi dilaporkan mengalami luka-luka.

Dalam beberapa minggu belakangan ini, pengadilan-pengadilan Mesir mengeluarkan ratusan ketetapan yang mengharuskan pemerintah menerima para kandidat pemilu dari Ikhawanul Muslimin, tapi perintah pengadilan itu selalu diabaikan. Kepala Deputi Ikhawanul Muslimin Muhammad Habib mengatakan, pemerintah tidak menghormati konstitusi negara dan tidak menghargai hukum.

Reuters menyebutkan, dalam aksi unjuk rasa serentak hari ini, polisi Mesir menangkap puluhan pendukung Ikhawanul Muslimin; 45 orang di Gharbia, 35 orang di Ismailia dan 4 orang di Alexandria. Di antara puluhan orang yang ditangkap itu, terdapat dua orang kandidat pemilu dari Ikhwanul Muslimin.


http://www.eramuslim.com/berita/int/8402154549.htm

Tiada ulasan: